Kepala Badan PMD dan Camat Mattiro Bulu Kabupaten Pinrang saat meninjau gubuk Hasnaeni.PINRANG – Setelah menjadi viral di pemberitaan pada sejumlah media cyber (online) dan media sosial terhadap kondisi kehidupan Hasnaeni (43) yang hidup dalam kondisi ekonomi yang sulit, di sebuah gubuk tak layak huni, akhirnya mengundang simpatik dari sekelompok masyarakat, juga Pemda setempat.
Warga Desa Bunga, Kecamatan Mattiro Bulu, Kabupaten Pinrang yang hidup bersama seorang anaknya, Muhammad Aras (8) ini, akhirnya mendapat perhatian dari Pemerintah Kabupaten Pinrang. Neny, sebutannya, yang tinggal di sebuah gubuk berdinding kain, yang lusuh dan sobek, serta beralaskan tanah, mendapat berkah, ia dijanjikan oleh Pemda, melalui instansi terkait akan segera membantu menata gubuknya menjadi sebuah rumah yang layak huni.
“Instansi terkait dalam hal ini Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa beserta Camat Mattiro Bulu sudah meninjau ke lokasi, dan kita langsung programkan rumahnya untuk dibedah. Insya Allah, dalam 20 hari ke depan, rumahnya sudah layak huni,” kata Bupati Pinrang, Aslam Patonangi kepada lintasterkini.com, Selasa (28/2/2017).
Selain itu lanjut Aslam, pihaknya juga sudah menyiapkan bantuan sembako kepada yang bersangkutan untuk kebutuhan hidup sehari-hari.
Terpisah, Hasnaeni mengaku, sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah sudi membantunya. “Kami tidak tahu bagaimana harus membalas kebaikan ini,” ucapnya, lirih.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Hasnaeni yang tinggal bersama putera semata wayangnya, Muhammad Aras (8), saat ini hidup dalam kondisi yang sangat memprihatinkan. Dengan gubuk kumuh tak layak huni, kadang saat hujan turun, ia dan anaknya hanya bisa pasrah. Tubuh basah terkena air hujan dari lubang-lubang kecil dari seng tua yang dijadikan atapnya.
Bahkan, untuk menyambung hidup sehari-hari, jangankan merasakan nikmatnya lauk yang segar, sayur pun menjadi makanan yang begitu mahal bagi ukuran masyarakat seukuran dirinya. Maka, tidak ada lagi yang bisa dilakukan, kecuali hanya bisa menikmati nasi putih yang disantap dengan campuran garam secukupnya.
“Kukasihan sekali anakku, seharusnya kukasih makanan yang bergizi untuk pertumbuhannya, tapi apa boleh buat. Syukur sekalimi kalau masih bisaka dapat sedikit rejeki untuk membeli beras secukupnya,” ujarnya. (*)
Post a Comment